Hidangan pencuci mulut ini rasanya manis gurih dan aroma santan telurnya begitu lembut di lidah. Bikin melek merem pokoknya saat menikmatinya hehehe... Salah satu jajanan warisan leluhur kita yang nikmat dinikmati saat musim apapun ataupun saat berbuka puasa.Saat musim panas, srikaya nikmat disantap dingin. Saat musim penghujan, hidangan ini nikmat sekali disantap saat masih hangat. Saat saya kecil ibu biasa membuatkan srikaya dengan gula merah / gula jawa. Namun suami lebih suka memakai gula pasir. Tapi menurut saya keduanya sama-sama enaknya. Kalau menggunakan gula merah, ada sensasi legitnya dari gula merah tsb, lebih arum lagi bila kita menggunakan gula aren. Namun jika menggunakan gula pasir, rasanya jadi lebih ringan, tidak seberat bila menggunakan gula merah. Yuk sekarang cekidot cara pembuatannya ;)
--------
200 ml santan kental
3 butir telor ayam
200 cc air
3 buah pisang ambon /raja nangka/kepok kuning (sesuai selera)
3 lembar roti tawar rasa pandan, tiap lembar iris kotak mjd 9 bagian
1/2 lembar daun pandan ( potong mjd 4 )
Gula pasir (sesuai selera)
1/2 sdt Garam
Cara Membuat :
-----------------
- Iris pisang bulat-bulat tipis (+- 1/2 cm), sisihkan.
- Kocok lepas telur.
- Aduk rata santan + air + gula pasir + garam + kocokan telur.
- Ambil pinggan untuk mengkukus ( kalau saya memakai rantang ukuran standart )
- Tuang adukan santan td ke pinggan setinggi kurleb 1 cm, kemudian tata separo irisan pisang.
- Tuangi lagi dengan setengah adukan santan
- Tata irisan roti tawar, tuangi sedikit adukan santan sampai membasahi roti tawar
- Tata sisa irisan pisang sampai habis, kemudian tuang sisa adukan santan.
- Beri hiasan sobekan daun pandan di atasnya
- Kukus selama kurleb 45 menit / sampai srikaya matang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar