30 April 2015

Berani Lebih Menjadi Ibu Rumahan

Dulu saya sering dibayang-bayangi ketakutan bila harus menjadi hanya ibu rumahan. Bagi sebagian wanita terutama di perkotaan besar, menjadi wanita karir adalah sebuah kebanggan dan ekesistensi diri. Tak sedikit saudara, kerabat, bahkan ibu saya sendiri menginginkan saya tetap bekerja menjadi wanita karir. Memang banyak alasan yang bisa diterima untuk itu, meski tidak semuanya. Seperti alasan bahwa seorang wanita harus bekerja sebagai upaya jaga-jaga andai kejadian buruk menimpa rumah tangganya, contohnya apabila suami di-PHK, bercerai dari suami, atau pahitnya bila tiba-tiba suami meninggal sehingga seorang wanita masih mempunyai sumber penghasilan untuk menghidupi anak-anak dan dirinya nanti. Untuk alasan ini saya harus #BeraniLebih YAKIN bahwa urusan Hidup, Mati, Jodoh, dan Rejeki sudah diatur oleh Allah, bukan manusia.


*sumber : FB Fanpage ayahbunda

Tidak mudah bagi saya saat mengambil keputusan resign dari pekerjaan saya di kantoran karena alasan berikutnya, yaitu GENGSI. Banyak anggapan yang mengatakan bahwa 'sayang ya sudah disekolahin tinggi-tinggi kalau hanya di dapur mengurus anak dan suami'. Lho apa salahnya mengurus anak dan suami? balasannya pahala lho bila kita mampu menjadi ibu yang baik sekaligus istri yang sholehah buat suami. Itu tidak mudah, tidak ada mata kuliah untuk itu. Kita harus belajar sendiri. Untuk alasan gengsi ini saya harus #BeraniLebih mengatakan 'minimal anak-anak saya diasuh oleh lulusan sarjana lho, ya ibunya sendiri'. #guemahgituorangnya :D

Alasan berikutnya, bila hanya di rumah saja serasa seperti katak dalam tempurung, emansipasi hilang. Helloow...sekarang sudah jaman IT canggih. Hematnya ya seperti istilah 'dunia dalam genggaman kita'. Apa saja bisa kita lakukan melalui gadget kita meski dari rumah sambil ngasuh anak. Mau bisnis online 'bisa', chit chat dengan temen-temen 'bisa', browsing segala macam informasi penting bisa, belanja online bisa, eksis bin narsispun 'bisa', komplit banget yess... Jadi akhirnya sayapun #BeraniLebih percaya diri membuka wawasan saya bahwa untuk menjadi Kartini jaman sekarang dengan emansipasinya tidak selalu harus keluar rumah. Tidak perlu minder bila hanya menjadi ibu rumahan. Karena sejatinya kita sendiri yang paling tau apa yang terbaik buat kita dan keluarga kita, bukan orang lain. Orang lain hanya melihat kulit luarnya saja. Karena kita yang lebih tau apa yang keluarga kita butuhkan. 

Insya Allah dengan hanya menjadi ibu rumahan, saya bangga dan akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mendidik anak-anak saya menjadi anak kebanggaan keluarga yang sholeh/sholehah dan berusaha menjadi istri yang sholehah buat suami.


Facebook : https://www.facebook.com/alifiazahwa
Twitter : @rianaumasita