Mengapa ya saat kita butuh darah, kita harus membayarnya dengan harga yang cukup mahal untuk tiap ampul darah ? Bukankah PMI memperolehnya dari para pendonor bisa dibilang ' GRATIS ' atau hanya bermodalkan mie instant, susu, bubur kacang hijau, ataupun suplemen penambah darah. Bagaimana bila ada seorang pasien membutuhkan darah dan ada anggota keluarganya yang bersedia mendonorkan darahnya, apakah tetap dikenakan biaya ataukah cuma-cuma. Yuk...kita simak yang berikut ini mengapa satu ampul darah menjadi sangat mahal ketika ada pasien yang sangat membutuhkannya.
Sebenarnya uang yang dibayarkan untuk menebus satu ampul darah bukan untuk membayar darahnya, melainkan untuk membayar biaya-biaya yang diperlukan untuk rangkaian panjang pemrosesan darah tersebut untuk memastikan darah tersebut aman dan layak ditransfusikan ke tubuh pasien yang membutuhkannya. Biaya untuk apa sajakah itu ?
- Tes HB
- Tes Gol Darah
- Tes Tensi
- Cek Hepatitis B
- Cek Hepatitis C
- Cek Hiv/Aids
- Biaya Screening
- Biaya Pengolahan
- Donat,Popmie,Telur,Milo,Air Putih/Makanan lain yg Disediakan.
- Honor Suster dan Dokter yg memeriksa & mengambil darah
- Kantong Darah ( masih Import )
- Tempat penyimpanan darah dengan freezer khusus yang harga per unitnya ratusan juta rupiah
- Operasional UTD ( Listrik, Telepon, karyawan, mobil PMI, dan lai-lain )
Jadi dengan mengganti biaya pengolahan darah sebesar 250rb/kantong, tentu saja merupakan biaya yang wajar .
*Biaya di atas belum termasuk Cross Mayor/Minor,Wash dan Pengecekan Lebih Mendetail hingga bisa ditransfusikan ke tubuh pasien..
Darah yg Dibutuhkan Pasien pun berbeda2, anda perlu mengenal apakah itu
*- WB 350/450CC
*- PRC 175 / 250CC
*- Trombosit 1orang/ Hasil Olah Beberapa orang
- Dan Jenis Lainnya.
Yang harus kita hindari sesungguhnya adalah jangan sampai stok darah kosong karena masyarakat enggan mendonorkan darahnya, bayangkan jika kita punya uang tapi kebutuhan darah tidak terpenuhi, apa yang akan terjadi ?
Hilangkan prasangka buruk dan negatif, hilangkan tuduhan bahwa ada praktek jual-beli darah, yang harus kita budayakan adalah kesadaran mendonorkan darah secara sukarela...karena setetes darah anda berarti bagi kehidupan mereka yang membutuhkannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar